Posts

Showing posts from November, 2006

Nice Weekend

Image
Jumat malam anak-anak pada kabur sebelum waktunya, kebetulan bos2 emang lagi pada absen sakit, hihihi.... . Ada acara ulang tahun di tempatnya Katrin, TA-nya instut. Suaminya Katrin namanya Holger baik dan kalem banget. Makanannya top abis: spagheti (saus napoli atau saus Pesto), tomat plus Mozarella, roti isi bayam (aneh kan, tapi rasanya luar biasa enak lho), chicken wings, udang dsb. Yang datang kesana Mareike, Clecia, mbak Triana, pak Edi, D, Amal, dan Yao juga. Nonton film the island. Aku sih sebenernya udah pernah nonton. Yang main Scarlett Johannson, cowoknya lupa siapa ya? Lumayan juga. Film ini tentang sekumpulan orang yang tinggal di tempat terisolasi, karena seluruh dunia ini telah terkontaminasi berat jadi tidak dapat lagi ditinggali kecuali di tempat isolasi dan sebuah pulau yang tersohor sangat indah. Nah setiap 2 minggu sekali ada pengundian lotere untuk pergi ke "the island". Semua orang sangat ingin menang lotere dan pergi kesana, the last Paradise on Earth.

Penelitian tentang tertawa

Masih pengen posting lagi. Kemarin nonton TV (sehabis Gilmore Girls) acara benar2 gak ada yang OK deh (atau justru itu yang ok ya). Pertama nonton liputan tentang Rechtmedizin alias forensik, lebih seram daripada nonton film horor. Karena mereka melakukan otopsi, dan seluruh perangkat dalam dikeluarkan dan diperlihatkan di TV, pakai ditimbang-timbang segala pula. Ga kuat liatnya, GANTI. Di program lain ada wawancara dengan Dr. Barbara X, Sprachwissenschaftlerin. Language science, mungkin istilahnya. Dia mengadakan penelitian mengenai tertawa. Jadi secara umum para wanita lebih banyak tertawa dibandingkan dengan pria. Jadi kalau sedang kumpul-kumpul, pengajian dsb. Ibu-ibu dan bapak-bapak misah ngobrolnya. Wajar aja kalau para ibu-ibu yang biasanya ketawa lebih heboh. Tapi biasanya semakin beranjaknya usia, ketawanya semakin sopan. Maksudnya cara tertawa ibu-ibu berumur 60 tahun tentu berbeda dengan cara tertawa kita-kita yang masih suka ngakak atau cekakan begini. Kebanyakan tema yang

Soundtracks for examinations

Setiap menghadapi ujian, seminar... ada sebuah lagu yang senang sekali aku dengarkan. The greates love of all. Terutama pada bagian yang kutandai merah. Selain itu apa ya mhmmmmm... Winter Games-nya David Foster dimulai dari sejak menghadapi UMPTN tahun 1992, ujian TPB, midsemester dan sebagainya. Itu jadi soundtrack-ku kalau mau ujian. Jadi pas hari terakhir gak belajar lagi, asli cuman ngedengerin si soundtrack itu dan mengorbankan semangat juang, hehehe.... Sejak di Jerman aja soundtrack itu ditambah dengan lagunya The Greatest love of all... .... Everybody searching for a hero People need someone to look up to I never found anyone to fulfill my needs A lonely place to be so I learned to depend on me I decided long ago, never to walk in anyones shadows If I fail, if I succeed At least I live as I believe No matter what they take from me They cant take away my dignity Because the greatest love of all Is happening to me I found the greatest love of all inside of me.....

Kecewa

Pernahkah merasa dikecewakan? Pasti jawabannya adalah sering. Tapi yang paling menyakitkan adalah pada saat kita menolong seseorang dengan tulus tanpa mengharapkan balasan, tetapi orang yang sama tersebut kemudian menancapkan belati yang tajam tepat di punggung kita secara pengecut. Tapi demikianlah hidup ternyata. Bahkan untuk menolong pun kita harus berfikir dalam-dalam. Akankah tiba-tiba orang yang akan kita tolong ini tiba-tiba berbalik membokong kita dari belakang atau tidak? Haruskah kita menolong orang tersebut biarpun orang tersebut terkenal dengan keburukan hati ataupun kedengkian? Apakah pertolongan yang akan kita berikan akan berbalik menyerang diri kita? Ada saja sih mungkin orang yang sangat baik hati dan kebal terhadap sakit hati dan perasaan-perasaan lainnya (coba tonton Les miserables), tetapi sebagai manusia biasa yang tidak punya aji kebal atau ilmu debus sehingga tahan tancapan senjata tajam atau luka-luka terutama di dalam hati yang sukar disembuhkan. Saya paling ti

Realitas, sebuah kisah nyata

Sewaktu masa pendekatan Ine : Lalalalalalalluaaaaaa... (nyanyi) Si Akang (SA) : Kamu dulu di Indonesia pernah kursus latihan vokal ya? Saya belum pernah mendengar suara sebagus suara kamu. Ine : Ehmmm (*tersipu-sipu) Sewaktu masa berpacaran Ine: Lalalalalalluaaaa... (nyanyi) SA: Itu lagu apa sih, sayang???? Kok enak kalau kamu yang nyanyiin. Ine: Ahhhh (*geer mode on) Setelah menikah Ine: Lalalalalalluaaaa....(nyanyi) SA: Schatz, berhenti dulu nyanyinya ya.... . Saya mau parkir mobil, ngga bisa konsentrasi. Ine: (***&%$§????!&%/ bingung, perasaan lagunya masih sama ya????????) Saya libur dulu ngeblog nih. Mau presentasi selasa depan. Stresssssss mode on

Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi

Sejak kita pindah ke rumah baru, si akang punya kebiasaan baru… yaitu numpang mandi di kampus. Pasalnya adalah kamar mandi di rumah kita yang baru tidak punya shower yang nyaman. Keterangan doi senang mandinya showeran, sementara rumah yang sekarang tidak ada gantungan showernya sehingga kalau kita mau mandi showeran, gagang shower harus dipegang pakai tangan. Sebenarnya bisa saja sih kita pasang gantungan shower. Tapi masalahnya keramik yang terpasang di atas bath tub hanya setengah meteran tingginya. Jadi alhasil kalau maksain menggantung shower disitu dinding sekitar yang tidak tertutup keramik pasti basah dan mengundang jamur. Sejak itu dia jadi tiba-tiba demen mandi di kampus. Apalagi kalau summer, bisa-bisa dia mandi lebih sering dari biasanya memang. Bisa sampai dua tiga kali sehari. Pertama kali aku ngeh soal itu adalah tatkala kami minum kopi sore-sore di institut. Tiba-tiba baru ketahuan ada yang aneh dengan si akang. Ternyata dia pakai kaus terbalik, padahal tadi pagi pergi