Akhirnya....


Akhirnya perjuangan setelah 4 tahun berbuah manis juga. Tanggal 11 bulan 12 tahun 2007 pukul 10.10 komite penguji mengumumkan bahwa saya akhirnya lulus ujian PhD setelah diuji selama 1 jam yang terdiri dari: 20 menit presentasi, 20 menit pertanyaan mengacu pada riset dan 20 menit pertanyaan bebas. Alhamdulillah, leganya bukan main. Apalagi sebulan ini pada saat persiapan banyak hal yang terjadi. Dari hal yang konyol hingga menyenangkan.

Setelah menghadapi ujian selama 60 menit yang Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Saya menunggu selama 10 menit keputusan para penguji kemudian setelah itu de fakto saya lulus menjadi PhD, de jure harus menunggu beberapa perbaikan dan perbanyakan disertasi.

Keluar dari ruang ujian teman-teman telah menunggu di luar (sekitar 30-40 orang) untuk memberikan selamat. Buffet kecil dengan Sophi sebagai event organizer dibantu oleh Metta dan mbak Wina telah tersedia. Terima kasih banyak terutama buat Ophi, juga Metta dan mbak Wina. Metta ini juga membuat lumpia dan roti goreng yang membuat kolega-kolega di kampus semua bertanya resepnya. Laris-manis ya, Met. Tidak hanya lumpia dan roti goreng, sandwich kreasi Ophi pun tersedia sebagai menu buffet : sandwich keju, salmon, ikan (makarel?), 2 macam ham yang tentu semuanya halal yah.

Saya terus terang hari itu merasa bagaikan di awang-awang. Bahagia, lega, campur aduk.
Buat kisah lengkapnya ada di bawah. Foto lengkap bisa dilihat di www.indiesel.multiply.com

H -30
Panik, stress, semua bertumpuk jadi satu. Disertasi sudah diserahkan pada pihak fakultas tetapi masih tidak ada titik temu juga mengenai masalah waktu. Kalau sampai tidak dapat hari ujian bulan Desember, mungkin saya baru bisa maju ujian semester depan. Bulan April, waks!!!!

Masalahnya terutama pada pembimbing kedua saya R## telah pindah ke UK dan dia hanya bisa datang bila ujian saya jatuh pada tgl 11,12,13,14,17 Desember. Lain tidak. Dan kalau tidak ada pembimbing, tentu saja tidak akan ada ujian. Pembimbing pertama saya, HP hanya bisa tgl 11,12 karena tgl 13 dan 14 dia pergi ke Wien. Dan setelah bertanya pada fakultas, tgl 12 itu fully booked. Hanya tgl 11 jam 9 pagi yang kosong. Saya harus menghubungi semua calon penguji saya apakah mereka bisa datang pada hari itu. Bila tidak, penguji harus diganti. Kandidat penguji saya adalah 2 orang dari farmasi (pharma. chemie dan pharma technology) dan 1 orang dari molecular biology. Saya pun kemudian menghadap satu persatu kandidat penguji.

Kandidat 1:
Pria bernama HK, usia masih muda, baru pindah dari Uni Bonn dan kebetulan adalah pembimbing sahabat saya Ophi. Saya berhasil mencegat beliau di depan ruangannya. Pada saat itu kebetulan beliau sedang hectic karena hendak memberikan kuliah. Anyway, dia memberikan 2 menit dari waktunya yang berharga itu pada saya. Kami berbicara di ruangannya dan dia memberikan kesanggupannya untuk menguji saya pada hari yang ditentukan (11 Desember pukul 09.00).

Kemudian saya pergi menuju ruang kandidat kedua, HB. Ternyata dia tidak ada di ruangan dan akan kembali satu jam lagi. Saya pun kembali ke ruangan saya dengan gundah gulana. Ketika hendak membuka ruangan saya dengan kunci yang saya genggam di tangan saya, saya baru menyadari bahwa kunci tersebut bukanlah kunci saya yang ternyata berada di saku celana jeans saya. Saya berusaha mengingat-ngingat kira-kira kunci siapakah itu. Mungkinkah ini kunci Ophi?

Deggggg, tiba2 jantung berpalu kencang. Atau mungkinkan ini kunci HK?????????? Telefon di dalam ruangan berdering kencang, dengan satu sentakan saya mengangkat. Ophi, dan histeris. Ine, apakah kamu tidak sengaja mengambil kunci HK?????????????????????????????????
Saya (dengan keadaan hampir meninggal) menjawab : sepertinya demikian. Dan akhirnya dengan berlari sprint melebihi kecepatan cahaya saya berlari ke ruangan HK dan berkali-kali bilang maaf, maaf, maaf padanya. Juga karena saya sadar karena mencari kunci pasti dia jadi terlambat memberikan kuliah. Saya rasa teman-teman pasti tahu betapa pentingnya segerendel kunci, terlebih apabila di Jerman. HK terlihat gusar dan marah. Kebayang sih dia sudah mencari kunci tersebut selama 15 menit dan terlambat memberikan kuliah selama 5 menit. Aaaaaarrrrrrrrghhhhhh.

Saya merasa sangat-sangat bodoh. Bagaimana bisa saya tiba-tiba kesalahan tangan mengambil kunci HK yang berada di atas meja, kemungkinan besar sih saya mengira itu kunci saya (tanpa melihat) dan langsung memasukkan ke genggaman tangan saya dan karena kekacauan perasaan mengurusi masalah ujian. Padahal swearrrrrr saya tidak punya bakat menjadi seorang kleptomania. Waksssss, sepertinya belum pernah ada kejadian seperti ini... seorang PhD candidat tanpa sengaja mengambil kunci dari meja pengujinya.

Kandidat 2 dan 3:
Mereka semua setuju untuk menjadi penguji dan datang pada tanggal 11 Desember pukul 9. Untuk kandidat 3 yang selalu masuk kantor setelah jam 12 siang, sedikit taktik harus digunakan. Pertama saya tidak menyebutkan waktu tentunya, setelah dia ok menjadi penguji dan dengan harinya, baru kemudian saya bilang bahwa by the way waktunya jam 9. Matanya terbelalak, tapi sepertinya agak terlambat untuk mengubah keputusan.

H-28
Saya mengira dengan berlalunya waktu HK tidak akan lagi marah pada saya, tetapi ternyata saya dengar dari Ophi bahwa HK masih marah atas kejadian tersebut. Putus asa saya berfikir bagaimana mengatasi masalah ini, akhirnya saya memutuskan untuk melaporkan saja semua masalah ini pada pembimbing saya HP kalau perlu dengan sedikit air mata supaya dia kasihan. Ternyata skenario dengan air mata bukan sandiwara. Begitu bertemu dengan HP, saya langsung menangis tersedu-sedu. Mungkin karena saking overloadednya saya dengan semua permasalahan, jadwal ujian, kunci segala macam. HP sampai panik dan berkali-kali bertanya. Dan begitu mendengar permasalahannya, kelihatan sekali bahwa dia menahan tawa dan akhirnya malah tertawa keras-keras. Dia menenangkan saya kalau hal tersebut tidak akan mengakibatkan dampak2 yang tidak diinginkan pada saat ujian. Dan pasti nanti HK akan reda juga kemarahannya dan akan melihat dari segi kelucuannya.

H-25
Sedang menunggu di ruang komputer. Pembimbing saya HP tiba-tiba melongok ke ruangan. Saya menyapa dia dan kita membicarakan tentang latihan ujian saya. Dia meninggalkan ruangan dan tiba-tiba balik lagi. Mengambil sesuatu dari kantungnya, dan tiba-tiba mengayun-ngayunkan kuncinya di depan saya. Maksudnya buat menggoda tentu saja.

H-21 sampai H-1
Daftar kejahatan yang saya lakukan 3 minggu ini adalah:
1. Tidak beres-beres rumah
2. Tidak masak sama sekali (menu makan bervariasi dari indomie telor, ayam bakar dari toko turki, ayam goreng KFC, Mc Donalds)
3. Tidak menyetrika tapi cukup rajin mencuci. Semua cucian baju (hasil 3 kali mencuci) saya masukkan ke kantung plastik besar. Tapi sambil rajin berpesan pada Arnulf: Hati-hati ya ini pakaian bersih kita. Jangan sampai tidak sengaja dikira sampah dan dibuang. Kebayang gak sihhhh?

Saya pada dasarnya sangat gerah dan tidak betah berada di rumah yang berantakan. Karena itu saya belajar di kamar tamu (atau saya menyebutnya kamar bi Nina, karena bi Nina dulu tidur disitu sekitar hampir sebulan). Kasur saya singkirkan, supaya bawaannya tidak kepingin tidur. Dan saya taruh meja besar buat menyebar-nyebar buku. Windowbanknya juga ideal banget buat naruh textbook. Biasanya jam aktif saya justru sekitar jam 8 malam hingga jam 4 pagi. Jam 4 sore hingga 8 malam biasanya saya malah tidur.


H-11
Sedang menghapalkan manuskrip presentasi, tiba-tiba saya ingin mengubah sesuatu. Mencari-cari pulpen tidak ada. Kesal, saya bangkit untuk mengambil pulpen di meja seberang meja saya. Baru satu langkah, tiba-tiba saya menyadari kalau kaki kanan saya kesemutan dan gubrakkkkk. Sukseslah saya jatuh di ruangan saya dan pergelangan kaki kanan saya terkilir. Air mata mengalir ga ketahan. Sakit bangettttttt. Dan saya menyadari kalau saya tidak bisa berjalan. Hal ini memang sering saya alami dulu karena pergelangan kaki saya memang agak longgar karena sering jatuh pada saat main basket dulu. Tapi timingnya benar-benar kurang sesuai begini.

H-8
Setelah 2 hari terpincang-pincang, hari ini akhirnya saya bisa berjalan. Terseok-seok masih, tapi agak terlihat normal kalau pergelangan kaki kanan dibebat. Hari ini saya membawakan presentasi didepan kolega-kolega saya satu institut. Alhamdulillah lancar dan tepat 20 menit.

H-2
Frustasi dengan batuk yang tidak kunjung sembuh. Mungkin karena stress, kurang tidur dan sebagainya. Entahlah. Memutuskan untuk meminum antibiotik, biasanya doxy yang ampuh buat saya. Tapi saya harus benar2 memastikan kalau saya tidak hamil karena doxy kan tidak boleh digunakan untuk wanita hamil. Jadi saya minta Arnulf untuk membawa HCG test kit ke rumah. Memang saya terlambat 2 minggu sih, tetapi bulan kemarin dan bulan kemarinnya juga demikian. Dan pada saat dites saat itu selalu negatif. Mungkin karena stress juga sih.

Saya hanya memberikan gelas berisi sampel pada Arnulf, kemudian menyibukkan diri dengan text book saya kembali. Tiba-tiba Arnulf memanggil saya.
Arnulf : Schatz, coba kesini sebentar.
Ine : Hehhh, udah beres tesnya. Mana lihat? Tuh betul kan negatif. Itu stripnya ada.
Arnulf : Iya betul ada stripnya tapi ada 2
Ine : Gak mungkin ah positif, bukannya yang test kit kemarin kalau positif plus.
Arnulf : Ini beda bentuk tes kitnya
Ine : Huaaaa.... jadi positifffffff.
Kami berdua saling menatap tidak percaya dan akhirnya menjerit bersama-sama. Subhanallah.


H-1

Ke dokter kandungan. Dokter menyatakan saya positif hamil, hampir 6 minggu. Saya mendapatkan foto pertamanya lewat USG. Saya sebenarnya ragu untuk memberitakan kehamilan saya ini karena masih kehamilan muda. Tetapi mungkin semakin banyak orang yang tahu, semakin banyak orang yang mendoakan saya. Jadi tolong ya, teman-teman... doakan supaya kehamilan pertama saya ini lancar dan sehat. Amien. Lagipula meskipun saya tidak memberi tahu siapa-siapa tetap saja bocor kayaknya dari manajer humas saya (baca: Ophi). Hari selasa itu mungkin orang satu institut di Pharma chemie plus Pharma Bio tahu semua, hihihihihi.... . Oh, iya karena ini pula saya membatalkan tiket dan kepulangan saya ke Indonesia yang seharusnya tgl 12 Desember ini.

H-0 hari ujian

Seperti yang saya ceritakan di atas, ternyata HK tidak marah lagi. Pada saat mereka mendiskusikan nilai apa yang akan saya dapatkan, para penguji terdengar tertawa-tawa dari ruang sebelah dan ternyata mereka mentertawakan kejadian tersebut. Apalagi R## sepertinya geli sekali mendengar cerita itu

Terima kasih buat semuanya atas ucapan selamat lewat email, sms, offline message... maaf bila belum semua terjawab. Entah kenapa setelah ujian saya merasa mengantuk sekalipun sudah tidur selama 8 - 12 jam.

Comments

Anonymous said…
Teh Ineeeeee......................

Selamet ya!!!!! Selamat jadi Frau doktornya........selamat juga kehamilannya.

Mudah2an lancar. Amiin.

savira& eNur
Wardha said…
salam kenal teh ine...

selamat...selamat...selamat...
pasti senengnya berlipat2 yah dapat 2 rejeki sekaligus :)
luthfie said…
Selamat ya Ne, untuk Phd dan kehamilannya :)

Mabruk
Piw said…
meni rame dongengnya. jai ikutan panik hihi.

alhamdulillah, selamat ya buat semuanya, buat lulusnya, buat babynya. didoain sing sehat terus sampai lahiran nanti. aamiin,

btw eta cerita kunci kebawa sigana jadi berkah nya hihihi

selamat teh ine, cipika cipiki
jadi sirik (phD na, lain hamilna :P)
Piw said…
selamat teh, alhamdulillah. buat lulusnya, buat baby nya. semoga babynya sehat sampe lahiran nanti ya, aamiin.

jadi sirik (lulusnya, bukan punya baby nya hihi)

btw itu dongeng kunci kebawa kayanya bawa berkah ya hihihi.
Anonymous said…
Dear Inne ..

Selamat ya atas Phdnya juga kehamilannya...

Ikutan happy buat kamu , moga2 kehamilannya di berkati Dia Yang Maha Kasih ya say .. amen .

Banyak istirahat dan makan2 yg sehat say , take care ..( selamat juga bw Arnulf )

salam

susie
Anonymous said…
Huahahahahahahhaha.....

Alhamdulillah semua berakhir baik, sampe prof saya juga bilang ahhh saya cuma marah 5 menit kokk, udah itu nggaaa...huuu padahal kita udah mati ketakutan yah neee liat beliau pissed off gitu..jejejee...plus 2 poe sesudahnya...

jadi ilang nyeselnya ngasitau kamu ..huehehehe.untunglah jadinya HP tau yahhh...

ga jadi ditulis topinya kegedean karena pake ukuranku huahahahaha

ne kalau bisa diupload di MP juga dong fotonya..soalnya di slide eta teh ga jelas muka sayahnya plus brotchen kreasi saya yang keren ituhhh ga keliatan...busethhhh meuni narsis kieu...huehehehehe...yah yah yah

Seksi Humas
Anonymous said…
Mbak Ine, selamat 2x: selamat untuk PhDnya....selamat untuk kehamilannya. :) Salam buat oom Arnulf. InsyaAllah ntar kalo ke Dussie ketemu (masih janji ma mbak Ophi neh). Sekali lagi selamat ya...doain juga biar saya lulus, insyaAllah mau sidang Januari nanti.
Unknown said…
Selamat ya teh Ine atas kehamilannya. Penasarannya sudah terjawab nih...
Malah ikutan deg2an bacanya...

Semoga teh Ine selalu diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT sehingga lancar semuanya sampai melahirkan.

Wah kalau tau ada tiket tangggal 12 buat aku deh hehehe

Congratulation for everything. Semoga barokah semuanya. Amiin

Ummi Aisya alias Vivi
Anonymous said…
Alhamdulillah ... Selamat ya Ne atas Phd nya selamat juga ats kehamilannya, semoga Ine en janinnya sehat selalu , Amin...

Rika
Neesha said…
Teh Ine selamatttttttttttttttttt!!!!!!!!
Senangnya baca posting teh ine hari ini.selamat..selamat atas kelulusannya dan kehamilannya!Semoga semakin sukses dan sehat selalu.
Neesha said…
Weks..brarti gak jadi pulang yah?gpp deh..yang pasti aku seneng banget denger kelulusan dan kehamilannya teh ine.mudah2an kami bisa mampir ke tempat teh ine suatu hari nanti.aminnnnn.hihihihiiii :P cerita2 kawinannya INsya Allah nanti aku posting :D
Unknown said…
ine, selamat Bu Doktor!!! So, what next?? hehehehe. sori banget, saya baru tahu tentang berita gembira ini. akibat tenggelam dlm pekerjaan dan tidak pernah blogwalking. please let me know if u're coming to indonesia :) lots of hugs!! :D

Popular posts from this blog

Summary of August

Resolusi tahun baru