Burglary is everywhere

Ada surprise tidak menyenangkan pagi ini di kampus. Lemari-lemari loker yang terletak di koridor lantai 1 institut kami dijebol orang. Lha,kok bisa? Buat para student disini maling bukan suatu hal yang aneh, meskipun kasus kali ini agak keterlaluan beraninya.

Sedikit ilustrasi, institut kami terdiri atas 2 lantai, lantai dasar dan lantai 1. Setiap lantai terdiri atas beberapa 8 - 12 laboratorium2 kecil yang biasanya dihuni oleh 2-3 orang tergantung besar lab. Sepanjang koridor terletak lemari-lemari loker. Masing-masing student memiliki satu loker pribadi. Institut kami dan juga institut-institut lain di universitas Duesseldorf kadang bersambungan satu-sama lain dengan institut lain memiliki gate-gate keluar di titik-titik tertentu dan dan akan terkunci otomatis sekitar pukul 6 sore dan terbuka otomatis sekitar pukul 6 pagi. Para student tentunya memiliki kunci pribadi dan gate bisa dibuka dari dalam.

Polisi sudah dihubungi, sibuk mencatat sana-sini dan mewawancarai orang2 yang pertama kali menyaksikan jebolnya loker-loker itu. Dari sembilan orang yang lokernya dijebol, hanya Mirko kolega Jerman kita yang mengaku kehilangan sesuatu. Satu box cokelat Toffiffe (yang disisakan hanya boxnya) dan cokelat Ritz Sport. Box Toffiffe yang disisakan kemudian diambil oleh para polisi sebagai ´evidence´(?). Yang paling beruntung, kolega kita dari Maroko Abdessamad yang kebetulan tiba-tiba mengambil labtopnya yang biasanya sih ditaruh di loker pada pukul 20.30 malam menjelang penjebolan mungkin. Ngaku sih sebenarnya saya dan teman2 yang lain juga sering menaruh laptop di loker (loker saya terletak di bawah). Beruntungnya saya dan Sophia pada hari itu tidak meninggalkan laptop di loker bawah dan loker bawah juga tidak dijebol entah kenapa.





Sejarah permalingan di institutku atau institut tetangga yang tercatat di diaryku semenjak aku tiba disini cukup panjang juga. Yang pertama terjadi winter awal tahun 2004, sebuah flatscreen milik supervisorku R#### di kantornya di lantai dasar. Modus operandinya melempar kaca dengan batu, membuka jendela, meloncat ke dalam ruangan, memotong kabel yang menghubungkan screen dengan komputer dan kabur dengan membawa flat screen/laptop.

Yang seramnya pada menjelang jam yang sama, aku karena tinggal sepeminuman teh (hihihihi...bahasanya) dari kampus, masih di kompleks kampus juga, datang ke uni sekitar jam 4 pagi karena lupa mengeluarkan sesuatu dari dessicator. I was so stupid to do that, I know. Mungkin kebiasaan dulu di eijkman kalau datang kapan saja, kadang bisa lembur atau nginap segala dan selalu aman. Dan kantor si supervisorku itu berada di dalam labku. Untung saja waktu itu kita tidak berselisipan jalan (aku dan si maling itu -Red). Sepertinya sih dia yang duluan datang.

Kemudian yang kedua flat screen lagi, sekaligus 2 pula. Masih miliknya supervisorku R#####. Arghhh.... . Beliau tidak belajar dari pengalaman sihhh... malah membeli flatscreen yang kedua dan menaruh di tempat yang sama dan yang satu lagi milik Technical Assistant dari ruangan yang sama. Yang ketiga kali dari institut sebelah Pharma Chemie (calon tempatnya Ophie), satu buah laptop dengan modus operandi pemecahan kaca yang sama. Baru-baru ini bulan Mei 2006 satu labtop lenyap lagi sebelum penjebolan loker dari institut kita pada siang hari bolong karena ditaruh di lab yang tidak terkunci. Sambil merengkuh dayung, dua tiga pulau terlewati. Kayaknya si maling itu sambil lewat, mengembat. Dan sekarang September 2006 kasus penjebolan loker.

Masalahnya pula, lab-lab di universitas ini terutama di lantai bawah sangat rawan kriminalitas. Karena semua orang dari luar bisa melihat apa-apa saja yang ada dan terjadi di dalam.Lab kami itu kayak akuarium banget, pakai dinding kaca yang besar.

Aku dan seorang postdoc kebetulan membicarakan hal itu. Kami sama-sama bertekad tidak akan lagi menaruh barang-barang berharga di lab, atau di loker atau dimana saja sekitar institut. Habisnya siapa yang mengira disini tidak aman.

Comments

meta said…
wah, problemnya sama tuh ama lab gue... udah pernah gue posting juga di blog friendster, tapi ternyata udah kelamaan kok nggak ada link-nya lagi ya... mungkin emang mendingan gue pindahin ke blogger juga deh...
Anonymous said…
Iya, perasaan gue juga pernah baca. Itu di Jerman atau di Swiss sih, Met. Gue coba2 cari-cari lagi di blog elu ngga nemu.Malah jadi jalan-jalan ke site liburan elo. Lombok menarik juga ya. Ada rekomendasi hotel yang ok ngga?

Popular posts from this blog

Summary of August

Resolusi tahun baru

Akhirnya....