Poligami
Gara-gara blognya tetangga mengenai Farhat Abas dan saya dengan gak gaulnya tidak tahu siapa itu Farhat Abas. Akhirnya saya menggoggle.... siapakah itu Farhat Abas. Hasilnya ternyata banyak sekali blog-blog yang membicarakan kelakuan beliau tersebut di atas dan akhir-akhirnya berbicara tentang poligami. Boleh-tidaknya dan sebagainya. Terlepas dari setuju tidaknya poligami. Biasanya sih pendapat saya megenai poligami tergantung kasusnya. Saya jadi teringat ada puisi yang pernah dikirim ke milis spice-DAAD dua tahun lalu dari mas Erwin-Bremen. Mas Erwin juga mendapatkannya dari milis catatan dari bilik tetangga. Inilah puisinya.
Puisi kiriman dari seorang suami yang pingin Poligami untuk isterinya:
Isteriku...
Jika engkau bumi, akulah mentari...
Aku menyinari kamu, kamu mengharapkan aku...
Ingatlah bahtera yang kita kayuh...
Mentari menyinari bumi, ah silau...
Tapi, aku ingat satu hal...
Bahwa bukan hanya bumi yang disinari mentari...
Jadi relakanlah aku menyinari planet lain...
Menebar sinarku, menyampaikan faedah adanya aku...
Karena itu sudah kodrati...
Jawab sang Isteri:
Suamiku...
Bila Kau memang mentari...
Aku rela kau berikan sinarmu tuk planet lain...
Karena mereka juga butuh sinarmu...
Dan aku pun tak kan pernah kekurangan cahayamu...
Tapi bila kau hanya sebuah lilin...
Janganlah bermimpi menyinari planet lain...
Kamar kitapun belum sanggup kau terangi...
Berkacalah pada cermin disudut sana...
Di tengah remang-remang cahayamu...
Lihatlah siapa dirimu, mentari atau lilin???...
Puisi kiriman dari seorang suami yang pingin Poligami untuk isterinya:
Isteriku...
Jika engkau bumi, akulah mentari...
Aku menyinari kamu, kamu mengharapkan aku...
Ingatlah bahtera yang kita kayuh...
Mentari menyinari bumi, ah silau...
Tapi, aku ingat satu hal...
Bahwa bukan hanya bumi yang disinari mentari...
Jadi relakanlah aku menyinari planet lain...
Menebar sinarku, menyampaikan faedah adanya aku...
Karena itu sudah kodrati...
Jawab sang Isteri:
Suamiku...
Bila Kau memang mentari...
Aku rela kau berikan sinarmu tuk planet lain...
Karena mereka juga butuh sinarmu...
Dan aku pun tak kan pernah kekurangan cahayamu...
Tapi bila kau hanya sebuah lilin...
Janganlah bermimpi menyinari planet lain...
Kamar kitapun belum sanggup kau terangi...
Berkacalah pada cermin disudut sana...
Di tengah remang-remang cahayamu...
Lihatlah siapa dirimu, mentari atau lilin???...
Comments