Homesick

Waaaaakkkks, suntuk dan bosan beberapa hari ini. Mungkin karena perubahan hormon juga. Begitulah wanita (atau setidaknya saya) suntuk sedikit hormon yang disalahkan.
1 Oktober ini persis tiga tahun saya tinggal di Jerman. Ternyata lama juga. Dan merasa heran karena kok saya belum betah juga ya. Bagaimana kalau setelah lulus kita tidak dapat pekerjaan di negara yang kita cita-citakan dan malah akhirnya kepentok di Jerman. Ah, tidaaaakkkk... tapi itu mungkin, sangat-sangat mungkin.

Kasihan Arnulf, kalau saya lagi suntuk dan morang-maring begini biasanya dia yang kena getahnya. Karena saya maunya jadi yang aneh-aneh. Misalnya jadi ingin jalan-jalan ke Roma-lah, ke Barcelona-lah, ke Istanbul, tiba-tiba berubah jadi ingin ke Kairo. Dan semua tidak mungkin, karena mahal banget. Ke Roma paling murah aja 200 euro satu orang, kalau ke Istanbul atau Kairo lebih mahal lagi. Dan semua trip itu tidak mungkin dilakukan kalau saya jadi pulang ke Indonesia Maret 2007 mendatang, belum lagi mengingat beasiswa yang mungkin tidak diperpanjang. Bulan Desember nanti kemungkinan saya tidak punya penghasilan lagi, bhwa....hiks.... padahal sekolahnya kan belum selesai.

Sebenarnya dan sejujurnya saya tidak ingin ke Roma, tidak ingin ke Barcelona, tidak ingin ke Istanbul, saya ingin pulang dan berlebaran di Indonesia. Mendengarkan orang takbiran pada malam lebaran, membuat kue lebaran, pergi tarawihan beramai-ramai, membantu ibu memasak hidangan lebaran, dan terburu-buru pergi shalat Ied karena bangun terlambat akibat memasak hingga malam.

Jujur ya, mungkin saya agak homesick ... tapi kadang kalau dipikir kok keterlaluan amat sampai sekarang sering sekali homesick. Maret 2007 itu kan lama banget, apalagi kalau target sebelum pulang mau ngasih draft disertasi dulu. Jadi belum tentu juga bisa pulang Maret. Entahlah.

Comments

si inot said…
kayaknya lagi suntuk, dan perlu hiburan nih yaa..
Piw said…
hayu teh homesick bareng :D taun ini lebaran ke 6 saya di sini hiks hiks.
Anonymous said…
sabar ya, ine :) tapi kan di jerman enak tidak perlu kepanasan. bisa pake baju dan mantel yang modis. kalau di jakarta atau bandung manaaa bissssaa :P

btw, waktu itu saya tetep bayar fiskal 500rb dari seaport di batam menuju singapura. saya malas urus *keribetan* alias admnistrasi. bayar sajalah :P
Anonymous said…
Hi Ine ,
Makasih sudah mampir dan salam kenal juga , rasa sedihnya jadi dikit berkurang membaca commentmu , tadinya sempat pesimis dan kurang pede karena identitasku yg non muslim , di tengah-tengah blogger yg kebanyakan muslim , tp ternyata ketakutanku tdk beralasan , banyak juga teman-teman muslim yg open dan familiar ...Thank's ya , itu sangat berarti buat aku ....
Kalau aku punya waktu pasti akan sering-sering mampir ke sini ..

Salam dr Utrecht

Susie
Anonymous said…
Temanku sudah minta maaf , jadi masalahnya udah selesai , cuman masih agak deg-degan utk posting-posting lagi ....

Popular posts from this blog

Summary of August

Resolusi tahun baru

Akhirnya....