Miris

Malam ini nonton RTL, salah satu channel TV di Jerman. Ada wawancara dengan Patricia Janisch, 13 tahun. Patricia ini cukup legendaris di Jerman karena hamil pada usia 11 tahun (di luar nikah tentunya) dengan seorang ABG berusia 16 tahun. Ya ampun, miris banget ngeliatnya. Patricia itu meski terlihat lebih matang karena make up TV, tetapi wajah dan penampilannya tetap terlihat seperti anak seusianya. Pipinya masih chubby sisa-sisa dari masa kanak-kanaknya yang mungkin sekarang hanya tinggal kenangan, matanya bulat masih mengejap-ngejap innocent, cantik sih dengan rambutnya yang pirang gelap tetapi tetap saja masih anak kecil. Duhhhh.... .

Sekarang anaknya Kevin sudah berusia 1 tahun lebih dirawat oleh ibu si Patricia ini. Sedangkan Patricia sendiri tetap melanjutkan sekolah (dia kelas 6 Gymnasium) dan tinggal di rumah ayahnya. Sebagai keterangan tambahan ibu dan ayah Patricia telah bercerai. Ia mengunjungi bayinya 5 kali seminggu, hampir setiap hari. Pada awalnya ayah dan ibu Patricia tidak punya bayangan sama sekali bila puteri mereka hamil, pada saat ditanya Patricia selalu menjawab bahwa perutnya besar karena dia makan banyak, hingga pada saat melahirkan. Pada saat itu ia mendapat kontraksi yang hebat sehingga harus diangkut ke rumah sakit, pada saat itu orang tuanya mengetahui bahwa puterinya hamil dan siap melahirkan bayinya. Das war aber unglaublich.

Hubungannya dengan sang pacar yang ABG masih tetap berlangsung. Konon kabarnya ia melakukannya pertama kali pada usia 10 tahun.
Bayangkan apa yang kita lakukan pada usia 10 tahun? Main masak-masakan? Main boneka? ucing sumput atau petak umpet sama tetangga sebelah? main sondah? main tali karet? main bola bekel? Apapun juga kecuali itu. Sedih, miris, prihatin.... mungkin masa depan Patricia terselamatkan karena dia tetap sekolah bahkan guru dan ayahnya menyatakan bahwa ia anak yang pintar dan diyakini akan lulus dengan hasil yang baik nanti. Tetapi masa kecilnya tidak mungkin akan kembali lagi kan. Masih tidak habis mengerti kenapa anak-anak sekarang semua ingin cepat menjadi dewasa. Waktu pada saat kita dewasa itu bukankah panjang, mengapa harus dipercepat? Masa kecillah yang singkat dan hanya bisa untuk dikenang nanti, kenapa harus disia-siakan ya?

Tapi mungkin nasib anak-anak perempuan di Indonesia pun tak kalah seramnya. Kalau saya melihat anak perempuan di jalanan, mengamen, meminta-minta atau apapun juga di lampu merah. Saya tidak tahu persis apa yang akan atau telah dia alami di kehidupannya di jalanan. Karena kita semua tahu bahwa banyak pelecehan terjadi pada anak-anak jalanan, baik perempuan maupun laki-laki. Ah, sedih....

Comments

Anonymous said…
iya Teh.. di sana itu udah fenomenal kali ya. sementara kehidupan anak jalanan di sini malah ga asing dengan yang begitu2 :(.

aber da bin ich noch sehr dankbar, bahwa Patricia masih bisa sekolah terus.
Piw said…
nah lebih miris lagi kalo di indo, kalo anak sekolah ketauan hamil, mereka ga boleh nerusin sekolah lagi. kan kasian, masa depannya semakin suram ....
Anonymous said…
speechless...tanda2 hari kiamat sdh smakin jelas spertinya. smakin hari smakin byk aja kjadian2 diluar batas...yg pd akhirnya tampak sperti kjadian normal. astaghfirullah al'adzim...
tak bisa berkata2....:(
Anonymous said…
woaaah ngeri amat yak, hamil di usia masih muda banged.. usia 11 taon, itu aku baru dapet mens.. dia 10 taon dah hamil? waduuuh, mensnya umur brapa yak?

baedeweh, deeja nitip salam buat te indie, katanya makasih banyak buat ucapan dan doanya... :)
Anonymous said…
betul, ne. saya juga kaget dan miris ketika baca headline surat kabar tentang berita tersebut ketika di bremen beberapa bulan yang lalu. yakkk, ampuuun...
si inot said…
ngeri ya ne... dr hasil penelitian di belanda, kl ortu streng thd anak ttg aturan ini itu anak gak cepat tergoda untuk melakukan hal2 yg dilarang. kl dilos krn merasa anak gak bakalan bisa dilarang (spt kebanyakan ortu di belanda), anak malah tambah los gak karu2an. jadi anak memang perlu aturan yg jelas dan tau konsekuensinya.

tp dimana2 jg sama aja ne. gak di barat gak di indo. di indo aja anak2 dah banyak yg nyimeng umur sd, blom lg yg pergaulan bebas. ngeri banged. yg namanya drugs di indo kan jd masalah besar dr anak2 smp-sma. sampe ancur masa depan anak2. gara2 mau cool-cool, abis masa depannya, otak gak bisa dipake dan jadi beban masyarakat.

tp herannya ne, anak2 temen aku di wageningen, pada bagus2 sekolahnya, dan imannya juga. dus, tgt jg gimana kita ngedidik anak. bahkan ada yg pake jilbab lo. barusan aja.
Dessi said…
duh... ngeri ya..

Popular posts from this blog

Summary of August

Resolusi tahun baru

Akhirnya....