Prague, the golden city


Tgl 9 - 12 Februari saya dan si akang pergi jalan-jalan ke Praha Chekoslavakia selama empat hari. Paket hemat tentunya, seperti biasa. Cari penerbangan murah (www.germanwings.de), kami cuman bayar taxnya saja, senangnya.... Dan penginapan terus terang saya lebih senang cari-cari angebot dibanding dengan youth hostel karena biasanya jatuh-jatuhnya sama saja. Bisa dicari di www.asiarooms.de, bisa dapat hotel sekitar 25 euro buat dua orang. Bahkan bisa lebih murah lagi.

Kedatangan kami di Praha agak menegangkan juga di imigrasi airport. Petugas wanita berusia agak lanjut memeriksa berkas saya dengan penuh kerutan di wajahnya. 10 menit berlalu, tidak ada tanda-tanda dia mengizinkan saya lewat. Dia masih sibuk meneliti berkas-berkas dengan mulut komat-kamit mengucapkan bahasa Slavia yang tidak saya mengerti. Kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya kembali dan membungkukkan wajahnya semakin dalam ke arah berkas-berkas saya (termasuk berkas pernikahan).

Para pengantri di belakang saya dan si akang mulai menggerutu tidak karuan, beberapa memilih pindah antrian. Setelah 15 menit, petugas tersebut mengangkat telepon dan berbicara dengan bahasa Slavia, tidak lama kemudian dua orang petugas pria muda berseragam Policei (polisi?), dilengkapi dengan pistol di pinggang memasuki ruangan. Saya mulai memucat. Kemudian (dengan bahasa Jerman) kami berusaha menjelaskan bahwa setahu kami sejak bulan Oktober 2006, seseorang yang menikah dengan warga EU boleh memasuki daerah Cheko tanpa visa dan bahwa kami membawa semua berkas pernikahan kami. Ternyata buat mereka gak masalah sama sekali. Mereka udah tau peraturan baru itu dan no problem, kami boleh lewat. Tapi si ibu petugas itu masih bersikeras membaca akte pernikahan kami meskipun si petugas yang baru masuk sudah mengizinkan. Mungkin dia punya kesulitan buat menterjemahkannya ya? Tau gitu sekalian aja kami bawa yang bahasa Arab, hihihihihi....


Transportasi di Praha nyaman, mudah, murah dan tepat waktu. Harga tiket selama 7 hari (berlaku bahkan hingga ke kawasan airport yang tidak di pusat kota) untuk satu orang 280 krone (sekitar 10 euro). Kereta bawah tanah terdiri dari 3 jurusan: A, B dan C setiap 2 - 4 menit pada hari biasa dan setiap 4-7 menit pada hari minggu. Tidak heran tidak ada jadwal keberangkatan pada kereta bawah tanah. Yang agak membuat kami agak culture schock (pengunaanbahasakurangtepat.com) adalah cara mencapai halte kereta bawah tanah tersebut dengan menggunakan eskalator melalui semacam tunnel ke bawah tanah yang berjalan dengan kecepatan tinggi. Sekitar 3 kali kecepatan eskalator normal. Alhasil saya harus melangkah dengan cepat setelah terbebas dari eskalator apalagi tidak ingin tertubruk oleh pengguna eskalator lainnya yang berada di belakang saya (baca: si akang).

Transportasi antar kota pun mudah dan nyaman. Untuk mencapai Karlovy vary yang terletak 140 km dari Praha, kami hanya membayar 140 krone (sekitar 5 euro) untuk lama perjalanan 2 jam 15 menit dengan bis yang lumayan nyaman. Jadi berfikir, sekarang harga tiket bis Jakarta-Bandung berapa ya? Btw, Karlovy Vary sebelum perang dunia kedua adalah kota yang termasuk wilayah Jerman dengan nama Kalsbad. Kota ini terkenal akan industri kristalnya. Tapi pengharapan saya memang terlalu tinggi. Semurah-murahnya lampu kristal, ternyata paling murah sekitar 200-euroan. Waks. Jadi koper kosong yang saya bawa ke Prag kembali ke Jerman dalam keadaan kosong, hihihi...

Praha terbelah menjadi dua bagian oleh Sungai Modau. Sebelah Timur ada kawasan Yahudi (lengkap dengan sinagoginya, yang sayangnya kami tidak 'sempat' mengunjunginya), kemudian ke arah Selatan dengan Altstadt yang terkenal dengan astronomical clock-nya (12 rasi) dan jam matahari, hingga ke arah black powder tower dan museum nasional Praha. Ada beberapa jembatan yang menghubungkan dua bagian barat dan timur ini, tetapi yang paling terkenal adalah Charles bridge. Di bagian Barat yang terkenal adalah Castle of Prague dan gereja St. Nicholaus.

Mengapa Prag disebut golden city? Karena dalam pencahayaan dari sinar matahari yang tepat, atap-atap bangunan-bangunan disana akan memantulkan sinar2 keemasan. Indah dan romantis.

Comments

Anonymous said…
Duh sempat menegangkan juga ya In , di imigrasinya ..
Untung ahkirnya liburannya menyenangkan ...ke Praha , romantis euy .....

pssstt....besok valentine lho ... jangan lupa ...kekeke ...sekedar ngingetin aja
Waaaa..bener katanya Prague tuh kota terindah seeropa...

sayang saya kalau kesana kudu beli visa, apa harus menikah sama orang jerman dulu? : ampuunnnnn mas Bayuuu ampunnnnnn....: huehehhe

foto2nya baragus euyyy....sampai ntar sore yahhh...

ehh belum nengok ruangan sayahhh si kamuhhhh......26.23.01.30...kekekeke
Piw said…
bis bdg-jkt versi soekarno hatta-bsm sih cuman 60 rebu saja. tiap 1 jam sekali berangkat. bagasi 20 kg free :D bade naek neng?? hihi

teh sloakia deket ama cheko ga?
Neesha said…
wah senangnya jalan2 terus nih.Prag itu tempatnya romantis ya mbak?hhmmm..kyanya seru nih klo bulan madunya kesana.hehe...menghayal nih:P
tp semoga jadi kenyataan.hahaha..:))

Popular posts from this blog

Summary of August

Resolusi tahun baru

Akhirnya....