Posts

Showing posts from October, 2006

Kisah Lebaran (new version)

Image
Sabtu 21 Oktober 2006 Sepupuku datang hari ini. Senang deh. Untung tirainya udah beres dipendekkin, jadi ngga ngambay kemana-mana. Dan kami berdua, aku dan Arnulf udah nyobain ngeset dua single bed di kamar tamu kami yang memang super mungil. Alhamdulillah muat. Sepupuku membawa seorang teman dari Deventer, Belanda. Pukul 10.30 kami akhirnya bertemu di depan Pizza Hut dengan baunya yang menggoda (waaaaa….masih puasa), terus langsung pulang ke rumah dulu menurunkan muatan lah. Kasihan kan kalau musti jalan-jalan tapi ngegembol barang kemana-mana. Sesudah pulang, kami jalan-jalan ke kota, biasa lah. Ngeliat-liat sungai Rhein dan jalan-jalan di kota. Biasa lah, standard kalau aku membawa turis ke Düsseldorf. Dan kebetulan aku juga jadi bisa beli baju eh sepatu lebaran, hehehe…. . Gak tau kenapa sepatu boot yang saya punya selalu jebol sebelum setahun. Dan mata kaki saya kebetulan gampang geser. Biasa lah pemain basket amatir waktu SMA dan kuliah, mainnya gak bisa tapi jatuhnya sering bang...

Meminta maaf itu sulit

Dua tahun lalu pada saat menjelang Idul Fithri, saya menulis sebuah email pada seorang teman (???) untuk mengucapkan selamat hari raya Idul Fithri dan maaf lahir bathin. Jawabannya cukup mengejutkan, yaitu ' kok enak saja manusia meminta maaf, kalau begitu buat apa Tuhan menciptakan neraka'. Entahlah itu maksudnya untuk tidak memaafkan saya, mendoakan saya masuk neraka atau lagi kesal pada saya. Sejak itu saya agak berhati-hati mengucapkan kata maaf lahir bathin pada hari raya Idul Fithri. Jadi terkadang hanya selamat Idul Fithri saja dan lihat-lihat orangnya dulu. Tetapi pada kesempatan ini saya dan Arnulf dengan segala kerendahan hati mengucapkan : Selamat hari raya Idul Fithri Mohon maaf lahir dan bathin atas segala kekeliruan dan kesalahan. Semoga Allah SWT menerima ibadah Ramadhan kita dengan segala kekurangannya. Dan kita termasuk pada golongan orang-orang yang menang. Amien. Sampai jumpa saat berikutnya dalam kisah lebaran.

Weekend 14 - 15 October 2006

Image
Sabtu kemarin buka puasa bersama di rumah pak Sidik/bu Niken. Wah, ada sateeeee ayam…. . Banyak banget yang ngumpul disana. Dan rumah beliau untungnya besar sehingga cukup menampung kami semua yang sangat kelaparan. Sepertinya yang datang lebih dari 50 orang, wajar karena ini acara muslimruhr, yangmana skalanya lebih besar dari Duesseldorf. Menunya komplit dimulai dari mie goreng, bihun goreng, tempe goreng, sate ayam, karedok, kolak, kopyor, gemblong, lumpia, bala-bala, bolu gulung dsb. Maaf buat yang belum kesebut. Si Akang sayangnya gak bisa datang, padahal ada karedok, karena ada yang mau mengirim bahan bakar buat mobil 1000 liter vegetable oil ke rumah mama. Jadi dia mesti standby disana. Keterangan: mobil truk kecilnya berbahan bakar vegetable oil, seharusnya sih diesel (sesuai dg nama, hehehehe...) tapi sama beliau dikonvert jadi bisa pakai vegetable oil. Murah sihhhhh, tapi bau mobilnya kadang kayak popcorn, kali lain kayak french fries. Kalau pas puasa bikin lapar. Pas pengaji...

Weird day

Image
Hari yg aneh. Awalnya sih baik2 aja. Terus R### bilang klo aku harus beli ikat pinggang baru, eh maksudnya perpanjangan beasiswa tidak disetujui. Anggaran dari ministry sudah dihentikan. Perasaanku plong, aneh kan. Biarpun rieut eh lieur eh pusying mikirin strategi menghadapi permasalahan setidaknya masa deg2an telah berlalu. R ## sih bilangnya Das geht nicht. Ga bisa begitu, berencana mau telfon dan marah2 pada DAAD. Plus janji2 surga tentunya klo dia bakalan ngurus permasalahan ini. Amien. Udah pasrah sih daku. Tp klo beliau masih teguh kukus berlapis baja sih saya mendukungggg.Lho harusnya bukan terbalik ya. Maaf lagi error sih. Kabar baik, sakit mataku udah menghilang. Jadi buat Roro mulai hari ini sudah boleh menatap fotoku lagi hihihi... asal jangan terlalu dalam aja karena nanti bisa terhipnotis. Buat Ophi juga kalau selasa mau dateng-dateng aja. Matanya udah ngga cacingan lagi kok. Tapi seperti yang Susie sarankan terapi mata tetap harus dilakukan, cuci mata (baca: window shopp...

Busy week

Wah udah lama ya ngga update. Seminggu ini apa yang aku kerjakan ya. 1. Nonton film Click di Kino Yang main Adam Sandler dan Kate Beckinsale. Aku suka film-film Adam Sandler karena biasanya lucu, menghibur dan ngga berat kalau mau nonton karena butuh hiburan dan stress. Pilihannya antara WTC dan Click. WTC mungkin nanti aja kalau lagi fresh dan gak stress, takut jadi suntuk soalnya. Lumayan juga. Terlalu imaginatif sih sebenarnya tapi asyik juga kalau punya remote kayak begitu.Pesan moralnya Family comes first. Jangan terlalu mengejar karier sampai mengabaikan keluarga. 2. Ekstraksi Dari hari Jumat sibuk ekstraksi sampai mabok-mabok. Beneran. Pasalnya harus menghirup solvent dan berdiri di lab sepanjang hari selama beberapa hari. Pas hari Jumat sedikit terbantu karena sedang tidak berpuasa. Pas mulai puasa lagi hari senin perasaan agak tiyong-tiyong seperti habis mabuk kebanyakan minum (mungkin loh ya ;) Ih, manja ya ngeluh melulu. Ingat Ine, tukang becak di Indonesia aja masih menari...

Miris

Image
Malam ini nonton RTL, salah satu channel TV di Jerman. Ada wawancara dengan Patricia Janisch, 13 tahun. Patricia ini cukup legendaris di Jerman karena hamil pada usia 11 tahun (di luar nikah tentunya) dengan seorang ABG berusia 16 tahun. Ya ampun, miris banget ngeliatnya. Patricia itu meski terlihat lebih matang karena make up TV, tetapi wajah dan penampilannya tetap terlihat seperti anak seusianya. Pipinya masih chubby sisa-sisa dari masa kanak-kanaknya yang mungkin sekarang hanya tinggal kenangan, matanya bulat masih mengejap-ngejap innocent, cantik sih dengan rambutnya yang pirang gelap tetapi tetap saja masih anak kecil. Duhhhh.... . Sekarang anaknya Kevin sudah berusia 1 tahun lebih dirawat oleh ibu si Patricia ini. Sedangkan Patricia sendiri tetap melanjutkan sekolah (dia kelas 6 Gymnasium) dan tinggal di rumah ayahnya. Sebagai keterangan tambahan ibu dan ayah Patricia telah bercerai. Ia mengunjungi bayinya 5 kali seminggu, hampir setiap hari. Pada awalnya ayah dan ibu Patricia ...

Homesick

Waaaaakkkks, suntuk dan bosan beberapa hari ini. Mungkin karena perubahan hormon juga. Begitulah wanita (atau setidaknya saya) suntuk sedikit hormon yang disalahkan. 1 Oktober ini persis tiga tahun saya tinggal di Jerman. Ternyata lama juga. Dan merasa heran karena kok saya belum betah juga ya. Bagaimana kalau setelah lulus kita tidak dapat pekerjaan di negara yang kita cita-citakan dan malah akhirnya kepentok di Jerman. Ah, tidaaaakkkk... tapi itu mungkin, sangat-sangat mungkin. Kasihan Arnulf, kalau saya lagi suntuk dan morang-maring begini biasanya dia yang kena getahnya. Karena saya maunya jadi yang aneh-aneh. Misalnya jadi ingin jalan-jalan ke Roma-lah, ke Barcelona-lah, ke Istanbul, tiba-tiba berubah jadi ingin ke Kairo. Dan semua tidak mungkin, karena mahal banget. Ke Roma paling murah aja 200 euro satu orang, kalau ke Istanbul atau Kairo lebih mahal lagi. Dan semua trip itu tidak mungkin dilakukan kalau saya jadi pulang ke Indonesia Maret 2007 mendatang, belum lagi mengingat be...

Buka puasa bersama

Kemari buka puasa bersama Muslimruhr di rumah pak Edi. Si Akang ikut juga, biasanya dia rada-rada suntuk kalau harus ikutan buka puasa bersama. Tanya punya tanya ternyata sebabnya adalah dia tidak kuat kalau harus jaim alias jaga image. Karena pas liat orang2 Indo kalau buka puasa, Babak pertama minum dan makan cemilan yang kecil-kecil dulu, babak kedua makan kolak atau tajil lainnya, terus shalat Maghrib kemudian babak ketiga dimulai makan besar. Nah si akang mana kuat begitu. Jadi begitu bedug bertalu (eh, lupa disini gak ada bedug) begitu waktu buka puasa tiba, dia harus langsung makan besar dan banyak. Setelah mengkonfirmasi pak Edi yang berusaha meyakinkan si Akang kalau dia bisa langsung makan besar disana dan bahkan ada pak C### yang juga punya kebiasaan yang sama, dia mau juga datang. Pukul 18.45 Ceramah dimulai. Si akang berusaha berkonsentrasi dengan ceramah yang dibawakan (dalam bahasa Indonesia). Siapa tahu bisa menangkap sedikit- sedikit dan ternyata sepertinya sih tidak, ...